Assalamualaikum,
Buat semua pembaca yang dirahmati Allah sekalian,
Alhamdulillah,
bersyukur kita terhadap Rabbul Izzah kerana dengan limpah kurnia-Nya, dapat
lagi kita membuka mata pada hari ini. Dapat lagi kita membaca dan terus mencari
ilmu-ilmu-Nya. Ilmu Allah terlalu luas dan janganlah kita berhenti mencari ilmu
di dunia ini sementara masih bernyawa.
Sesungguhnya
pujian itu hanyalah bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan
kepada-Nya, memohon keampunan kepada-Nya, dan memohon petunjuk kepada-Nya.
Seharusnya kita memohon perlindungan kepada Allah daripada keburukan yang
datang dari perbuatan kita sendiri.
Pembaca sekalian,
Allah
s.w.t tidak menciptakan makhluk-Nya kecuali dengan tujuan agar mereka menyembah
dan mengesakan-Nya. Oleh yang demikian, Allah telah memberikan petunjuk jalan
menuju kepada-Nya. Bagaimana Allah memberikan petunjuk jalan itu? Allah telah
mengutuskan Rasul, menurunkan kitab, menetapkan syariat, menentukan hari
kiamat, menciptakan syurga dan neraka, mendirikan timbangan, membentangkan
titian ( sirat) supaya Allah disembah.
Apakah
jalan yang tepat untuk bertemu dengan Allah? Ketika Allah mengutus Rasulullah
s.a.w. untuk menunjukkan manusia kepada Tuhannya, beliau menyeru kepada kalimat
tauhid La ilaha illallah. Inilah jalan menuju Allah dan sesungguhnya
semua orang yang di sisi Allah hanya dapat diraih dengan ibadah bukan dengan
harta, kedudukan, jawatan dan anak.
Tahukah anda tentang pintu-pintu kebaikan?
Bukhari dalam kitab sahihnya meriwayatkan bahawa
Rasulullah s.a.w bersabda :
“ Orang yang memberi nafkah kepada dua orang isteri
kerana Allah, maka dia akan dipanggil dari beberapa pintu syurga. Wahai hamba
Allah, ini adalah kebaikan. Orang yang suka mendirikan solat, maka dia akan
dipanggil dari pintu solat. Orang yang suka bersedekah, maka dia akan dipanggil
dari pintu ar-Rayyan, dan orang yang suka berjihad, maka dia akan dipanggil
dari pintu jihad.”
( HR. Bukhari dan Muslim )
Tahukan
kalian apakan perkara yang paling berbahaya yang dihadapi manusia dalam kehidupan
ini? Ulama' berkata : “ Sembilan dari sepuluh dosa berasal dari lidah.” Setiap
kali Rasulullah s.a.w mengingatkan seorang hamba tentang dosa, beliau pasti
mengingatkan tentang dosa lidahnya. Hal ini demikian kerana lidah cepat
melakukan dosa dan kesalahan. Lidah mudah bercakap tanpa perhitungan, dan
mengeluarkan perkataan tanpa perasaan seperti membicarakan hal orang lain,
mengadu domba, mengeluarkan kata-kata buruk serta ucapan batil yang dapat
menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka selama 70 musim gugur. Marilah kita
berdoa agar diberi kebebasan daripada neraka.
Kita
sebagai seorang hamba hendaklah mengadukan hajat, kesempitan , kelemahan serta
dosa-dosa kepada Allah s.w.t. Jika Allah tidak memberikan rahmat, maka siapa
lagi yang akan memberi kita rahmat? Jika Allah tidak mengampuni kita, maka
siapa lagi yang akan beri keampunan kepada kita? Jika Allah tidak menerima
taubat kita, maka siapa lagi yang akan menerima taubat kita? Ana pun manusia
biasa yang banyak kekhilafan, jadi marilah kita sama muhasabah diri dan
mendekatkan diri kepada-Nya dan mencari jalan menuju-Nya dengan berbuat
kebaikan. Wallahualam.
No comments:
Post a Comment